Oleh: Luqman al-Hakim*
Betapa gampangnya sebagian masyarakat Indonesia dan Malaysia saling adu mulut serta aksi-aksi provokatif yang berindikasi untuk saling berperang, saling menumpahkan darah, dan saling memusnahkan. Di Indonesia, misalnya, ada komentar-komentar di status Facebook, Yahoo Messangger maupun media jaringan sosial lain, yang bernada perlawanan terhadap Malaysia. Berita di TV juga menayangkan di beberapa kota terjadi demonstrasi yang mengecam Malaysia. Bahkan ada orang yang menyatakan siap berperang menghadapi Malaysia. Hal yang terbaru adalah para hacker dari Indonesia menyerang situs-situs Malaysia.
Tentunya hal ini membuat kedua negara "panas". Masih segar dalam ingatan kita kata kunci "ambalat" atau slogan "ganyang Malaysia”. Tapi alhamdulillah, kedua negara tidak jadi berperang walaupun senjata-senjata berat telah dikirim ke perbatasan.
Nah, beberapa bulan terakhir ternyata peristiwa yang membuat kedua pemerintahan tegang tersebut mulai tampak akan terulang lagi. Hanya saja, pemerintah tidak merespon secara serius masalah tersebut. Sebut saja adanya demo yang menentang sikap pemerintah karena terkesan tidak serius dalam menangani masalah ini. Pihak DPR (pemerintah), malah memberikan warning agar masyarakat Indonesia tidak terprovokasi.
Sikap pemerintah Indonesia untuk tidak menyatakan perang terhadap Malaysia pantas kita acungi jempol. Coba kita renungkan, kita-masyarakat Indonesia-sebenarnya bersaudara dengan mereka (masyarakat malaysia). Dari sudut pandang agama, misalnya, sebagian besar masyarakat kedua negara beragama sama, yaitu Islam. Dalam Islam, orang-orang beriman (orang-orang Islam) adalah bersaudara. "al-muslimu akhul muslim (seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya )", sabda Rasul. Allah juga berfirman dalam surat al-hujurot , "Innamal mu'minuuna ikhwah". yang artinya ,"sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara". Selain itu, masyarakat Indonesia dan Malaysia memiliki rumpun yang sama, yaitu bangsa Melayu. Terbukti, bahasa yang digunakan oleh kedua negara memiliki akar yang sama, yaitu bahasa melayu. Konon, dulu ketika masa kerajaan, antara sebagian wilayah Indonesia dan Malaysia berada dalam naungan satu kerajaan
Jadi, kalau ada aksi-aksi provokatif yang berending pada peperangan, sebaiknya dihentikan saja. Dan untuk pemerintah, tetaplah bertekad untuk menjaga perdamaian serta tidak gampang terprovokasi oleh pihak ketiga. Semoga ke depannya, negara Indonesia dan Malaysia berada di garis terdepan dalam mengusung perdamaian antar negara. Amiin yaa Robbal ‘alamiin.
* ) Penulis adalah anggota Asosiasi Penulis Islam (API) STAIL
2 komentar:
amin...mudah-mudahan tidak berlaku apa2 antara malaysia dengan indonesia. semoga kita sentiasa aman sejahtera..peace...^_^
Amin, Insha Allah.
Syukran da visit dan atas Commentnya..
Posting Komentar