Perkembangan dan perubahan suatu negara tidak lepas dari peran para pemuda. Bagaimana jadinya jika pemuda yang diharapkan bisa melakukan perubahan dan menjadi ujung tombak kemajuan, malah rusak dan memiliki moral yang jelek?
Mengkhawatirkan!
Menurut data PBB, saat ini setidaknya 33,3 juta orang mengidap penyakit HIV/AIDS. Terbesar pertama adalah di Afrika yaitu 1.850 jiwa. Sedangkan kedua adalah Asia selatan dan tenggara ( termasuk Indonesia ) dengan jumlah 270 jiwa.
Di Jawa Barat, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dari tahun 1989 sampai 2010, jumlah kasus AIDS pada anak balita sebanyak 102 kasus, di tambah kasus pada anak-anak yang berusia 5-14 dan 15-19 tahun, yakni 238 dari 5382 jumlah penderita AIDS secara keseluruhan.( Republika, 8 Des ‘10 ).
Tingginya angka penderita HIV/AIDS ini tentunya sangat terkait erat dengan pola pergaulan bebas yang saat ini melanda remaja. Dari data di atas, ternyata pergaulan bebas tidak hanya ditemukan di daerah perkotaan, tetapi juga terdapat di pedesaan.
Penyakit HIV/AIDS, free sex, penggunaan obat terlarang dan tindak criminal yang dilakukan oleh remaja, hanyalah sedikit bukti betapa pergaulan bebas telah merusak fisik, karakter dan mentalitas generasi muda.
Dalam wawancara dengan Nafisa Mboi, Sekjen Komite Penanggulangan AIDS Nasional dengan Republika, mengatakan bahwa dalam laporan BKKBN di Jakarta tercatat sedikitnya 51 persen remaja telah melakukan hubungan seks di luar nikah.( Republika 1 desember 2010). Tidak jarang kita mendengar melalui media massa, seorang siswi SMA-bahkan SMP- hamil di luar nikah.
Data data di atas hanyalah sedikit dari kasus yang bisa tercatat / terungkap. Sementara kasus-kasus yang tidak terungkap, jumlahnya tentu jauh lebih banyak lagi. Kecenderungan ini akan terus meningkat apabila tidak ada upaya dan usaha preventif untuk mengatasinya.
Di sisi lain, pornografi dan pornoaksi terus menyerbu remaja dari segala penjuru. Tercatat dalam setahun 4 artis porno “impor” datang ke Indonesia dan bermain film. Untuk tahun ini, tiga di antaranya dari Jepang dan satu dari Amerika. Yang paling miris adalah, pemerintah sama sekali tidak bisa mencegah artis-artis tersebut datang ke Indonesia dalam rangka pembuatan film-film “panas”.
Jika saja pemerintah bertindak jauh lebih tegas terhadap permasalahan ini, maka tidak diragukan lagi Indonesia yang mayoritas muslim ini akan terhindar dari bahaya HIV/AIDS; juga akan terhindar dari degradasi moral (Insya Allah).
Betapapun rusaknya moralitas negeri ini, kita tidak perlu pesimis dan putus asa.Yakinlah, bahwa harapan itu masih ada. Untuk itu, marilah kita senantisa saling mengingatkan satu sama lain sebagaimana pesan Surat al-‘Ashr. "Adalah sebuah kekeliruan jika kita tidak saling mengingatkan. Jika itu yang terjadi,maka bersiaplah untuk selalu berteman dengan kesalahan". Wallahu a’lam.
*) Penulis adalah anggota Asosiasi Penulis Islam (API) STAIL
3 komentar:
Bos ane mampir nie. artikel yang bagus.
hidup blogger muslim.
O..iya boz, kalo mau bikin kaos atau jual kaos buat komnitas ato sebagainya. hubungi ane.
visit : http://indocaos.blogspot.com/
Salam Blogger Muslim..!!!
salam..
iya pergaulan bebas adalah salah satunya.
selain itu seks rambang dan perkongsian jarum dadah juga boleh menyebabkan AIDS.
moga2 kita terhindar dari semua ini dan sama2 menjauhi dari melakukan perkara yang tidak sihat...
@kurnianto: iya Syukron,, Insya Allah..
@chacha: Amin.. syukran y,,
Posting Komentar