2
Sahabat
AIR MATA RINTIHAN SANG ”PAHLAWAN DEVISA”

Oleh: Khairul Umam*
 
Impian…..
Semua berawal dari sebuah impian
Antara sadar dan tidak sadar
Ku termenung di balik jendela
Menatapi satu titik harapan
Tak terasa keringat dingin
Dan tetesan air matapun berjatuhan
Kelam.......
Kelamnya kehidupan laksana malam tak berbulan dan bintang
Sungguh berat kehidupan yang kujalani
Bergitu kelam kehidupan yang kualami
Hari-hari kujalani dengan penderitaan
Ancaman dan siksaaan sudah menjadi langganan
Yang tak terlupakan
Bookmark and Share

4
Sahabat
GEJOLAK HATI

Oleh: Mahasiswa STAIL*
                                                             (1)
Penebar senyum
Kau menyihirku dengan senyummu
Menggetarkan hatiku
Melambungkan anganku
Seperti apakah hatimu
Sesuci senyumanmu kah?
Sebersih tingkah lakumu kah?
Biarlah kau menjawabnya
dalam sanubari hatimu
Beriringan dengan istiqomahmu
Oh…hati yang sekarat…
Yang tersekat buih-buih membara
Yang tercoreng gurat-gurat kebohongan
Separah itukah penyakitmu
Seindah itukah anganmu
Sesucika itukah rasamu
Sosok suci…
Bookmark and Share

2
Sahabat
GELOMBANG FITRAH DIRI

Oleh: Ridwan Yahya*

Jiwa kami yang telah berikrar
Kami berdiri untuk mengerti
Kami melangkah untuk memahami
Di masa itu pikiranku tengah mewarnai

          Ketika kami berlari
          Tangan kanan kami angkat sebuah panji
          Tangan kiri mengiringi dengan bara api
          Di masa itu ujianMu tengah membumbui

Waktu demi waktu berlalu
Sebuah rasionalisasi terhadap janji
Sedikit demi sedikit telah terpenuhi
Karakter aqidah Rabbani melengkapi

          Di sanalah apa yang kami cari
          Di sanalah apa yang kami harap
          Dan di sanalah apa yang kami tuju
          Kemilau kami adalah sebentuk manifestasi janji Illahi


*)Penulis merupakan anggota Asosiasi Penulis Islam (API) STAIL
Bookmark and Share

35
Sahabat
Kompetisi WEB Kompas MuDa & AQUA

Pada postingan kali ini API STAIL mencoba menampilkan sebuah tulisan yang merupakan persembahan untuk berpartisipasi dalam sebuah kompetisi yang diselenggarakan oleh Komunitas Kompas MuDA (MUDAERS) & AQUA. Sebuah kompetisi yang bertemakan "IT's about Us: Air untuk Masa Depan" ini sarat dengan kepedulian terhadap lingkungan, khususnya  membahas tentang keberadaan air yang sangat penting sekali bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. 

Ketahui Sebelumnya
Air merupakan sebuah zat cair yang pada hakikatnya adalah suci. Kesucian air sangat berpotensi nilai kebaikan terhadap organisme yang membutuhkannya. Sehingga, dengan kahikatnya itu mampu membersihkan dan menyehatkan, bahkan menyucikan segala organisme yang ada di muka bumi ini.

Berangkat dari sebuah realita kehidupan yang sudah biasa kita lakukan setiap harinya, bahwa dengan air kita bisa mandi dua kali sehari sehingga badan kita bersih, sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Kita pun bisa membaluti tubuh kita dengan pakaian-pakaian yang selalu dicuci ketika bau dan kotoran hinggap pada pakaian tersebut. 
Bookmark and Share

2
Sahabat
Tanah Suci yang Terusik

Oleh: Ridwan Yahya*

Dataran gersang yang diterjang
Permukaan tanah yang berpasir juga berdebu
Lesatan peluru dengan bengis mengusiknya
Semakin geram menerjang debu yang melayang

         Tak puas debu tanah suci hanya menjadi saksi
         Tanah suci dicoreti darah para penghuni
         Pribumi menantang dengan panji Illahi
         Sekarang tersakiti terus-menerus tiada henti
Bookmark and Share

3
Sahabat
Bertanyalah pada Rumput yang Bergoyang

Oleh: Irfan Fauzi* 

Akhir-akhir ini, negeri kita sedang berduka. Banyak bencana datang silih berganti, yang mengakibatkan ratusan nyawa menjadi korban. Belum lagi ditambah dengan kerugian materi yang tak terhitung jumlahnya. Entah mengapa bencana itu datang bertubi-tubi dan silih berganti, seakan-akan alam  ini benci dan marah kepada kita. Sehingga “dia” pun menumpahkan amarahnya melalui bencana yang tak kunjung reda. Nampaknya alam ini mulai enggan bersahabat lagi dengan kita.
Bookmark and Share

3
Sahabat
Indonesia dan Bayang-Bayang HIV/AIDS

Oleh: Miftahuddin* 
 
     Perkembangan dan perubahan suatu negara tidak lepas dari peran para pemuda. Bagaimana jadinya jika pemuda yang diharapkan bisa melakukan perubahan dan menjadi ujung tombak kemajuan, malah rusak dan memiliki moral yang jelek? 

Mengkhawatirkan!
Menurut data PBB, saat ini setidaknya 33,3 juta orang mengidap penyakit HIV/AIDS. Terbesar pertama adalah di Afrika yaitu 1.850 jiwa. Sedangkan kedua adalah Asia selatan dan tenggara ( termasuk Indonesia ) dengan jumlah 270 jiwa.
Di Jawa Barat, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dari tahun 1989 sampai 2010, jumlah kasus AIDS pada anak balita sebanyak 102 kasus, di tambah kasus pada anak-anak yang berusia 5-14 dan 15-19 tahun, yakni 238 dari 5382 jumlah penderita AIDS secara keseluruhan.( Republika, 8 Des ‘10 ).
Bookmark and Share

5
Sahabat
Anggota Baru

Bismillaahirrahmaanirrahiim,,

      Sahabat API semua, pada halaqah diskusi yang digelar pada malam minggu (18/12) kemarin, Alhamdulillah kami kedatangan beberapa anggota baru yang menyatakan diri minatnya untuk bergabung bersama kami di Asosiasi Penulis Islam (API ) STAIL.

      Mereka adalah mahasiswa semester III yang satu perjuangan di STAI Lukman Al-Hakim Surabaya. Baik, langsung saja kita perkenalkan mereka, yang pertama ada akhi M. Arif Rahman dari jurusan Tarbiyah, selanjutnya akhi M. Edi Kurniawan dari jurusan Dakwah dan akhi Khairul Umam dari jurusan Tarbiyah.
Bookmark and Share

3
Sahabat
RINDU

Oleh: Mahasiswa STAIL


      Kawan……… Janganlah katakan 
      Bahwa aku melarikan diri dari perjuangan 
      Sesungguhnya aku baru memulainya                
Di kejauhan aku merasa tersiksa               
Suka duka yang aku lewati sendirian                  
Tak akan bisa tergantikan                
Dan tak seindah selain bersama kalian 
               Aku rindu tak mengingatkan para kader seperjuangan 
               Di kala malam saat mereka terlelap
               Rindu tuk meneteskan air mata 
               Di saat dahi ini berada di atas sajadah                                        
       Kedatanganku di lembaga perjuangan ini                                         
       Bukan karena aku ingin mencari gelar sarjana                                            
       Sungguh….apa yang ku lakukan demi kebahagiaan keluarga                                      
       Meskipun mempengaruhi sebuah eksistensi 
Bookmark and Share

2
Sahabat
Indonesia dan Malaysia : Perlukah Berperang?

Oleh: Luqman al-Hakim*

       Betapa gampangnya sebagian masyarakat Indonesia dan Malaysia saling adu mulut serta aksi-aksi provokatif yang berindikasi untuk saling berperang, saling menumpahkan darah, dan saling memusnahkan.  Di Indonesia, misalnya, ada komentar-komentar di status Facebook, Yahoo Messangger maupun media jaringan sosial lain, yang bernada perlawanan terhadap Malaysia. Berita di TV juga menayangkan di beberapa kota terjadi demonstrasi yang mengecam Malaysia. Bahkan ada orang yang  menyatakan siap berperang menghadapi Malaysia. Hal yang terbaru adalah para hacker dari Indonesia menyerang situs-situs Malaysia.        
          Tentunya hal ini membuat kedua negara "panas". Masih segar dalam ingatan kita kata kunci "ambalat" atau slogan "ganyang Malaysia”. Tapi alhamdulillah, kedua negara tidak jadi berperang walaupun senjata-senjata berat telah dikirim ke perbatasan.  
Bookmark and Share

5
Sahabat
Kondisi Tanah Air Sebagai Negara Muslim



Oleh: El_yahya*

Jikalau kita tanya dalam lubuk hati kita yang terdalam apa yang sehari-hari kita konsumsi oleh mata kita, oleh logika kita dan oleh hati kita? tentang keadaan lingkungan sekitar yang setiap harinya pula tidak sepi dari pemberitaan media cetak maupun media elektronik. Dengan segala kekacauan dan kekisruhan yang terjadi di dalamnya, kemerosotan akhlak yang drastis dan rapuhnya akidah menjadi pemicu dari apa yang terjadi. 
Kitapun bisa cermati pergaulan bebas yang bergejolak di tengah-tengah generasi muda kita yang dari hari ke hari semakin meresahkan dan menutup harapan akan kemajuan bangsa.

 Agama kita yang menjadi mayoritas di tanah sendiri hanya menjadi bulan-bulanan dan menjadi sasaran yang tak bertaji bagi predator asing yang bernafsu meraup materi secara membabi buta karena lemahnya aqidah masyarakat kita.

Bookmark and Share

7
Sahabat
DOLLY, PEMERINTAH, DAN KITA*

Oleh: Luqman al-Hakim*

”Dolly”, sebuah lokalisasi yang berada di Putat Jaya, Surabaya, akhir-akhir ini ramai dibicarakan. Tempat yang menjadi ladang maksiat ini direncanakan akan ditutup oleh pemerintah. Bisakah itu terjadi? Lalu apa peran kita sebagai masyarakat muslim?

Surga Maksiat
Sudah menjadi rahasia umum, kalau Dolly dikenal sebagai area ”halal” dalam melakukan praktek perzinahan. Di sana, Para ahli maksiat setiap malam bebas berpesta ria tanpa memiliki rasa takut. Setiap malam, sekitar 1.200 Pekerja Seks Komersial (PSK) yang rata-rata berusia sekitar 18 – 30 tahun tersebar di 400 wisma dan siap melayani para tamu berhidung belang yang datang dari berbagai tempat. Menurut penuturan salah satu pemilik wisma, 1 wisma bisa didatangi oleh ”tamu” sebanyak 50-70 orang, dan 1 PSK bisa melayani 7-10 orang (Jawa Pos, 26/10/10). Maka tidak mengherankan jika Dolly disebut-sebut sebagai lokalisasi prostitusi terbesar di Asia tenggara.
Padahal, Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam dikenal sebagai kota religius. Ada masjid-masjid yang tersebar di segala penjuru, pondok pesantren, sekolah-sekolah Islam, lembaga-lembaga Islam, dan juga terdapat wisata religius seperti masjid dan makam salah satu walisongo, Sunan Ampel.
Ironisnya, lokalisasi yang menjadi penyebab hancurnya rumah tangga ini terus beroperasi selama bertahun-tahun, sejak zaman Belanda. Merujuk pada informasi dari Iwan, salah satu juru parkir di Dolly, ketika diwawancarai oleh surabayadetik.com pada 26 Oktober 2010, awalnya Dolly hanyalah perkampungan biasa yang dikelola oleh perempuan keturunan Belanda yang dikenal dengan nama Tante Dolly van der mart. Barulah pada tahun 1975 atau 1976 Dolly mulai ramai dikunjungi. Jadi dalam rentang waktu selama itu, Dolly dibiarkan berkembang tanpa ada tindakan tegas.
Bookmark and Share

3
Sahabat
Sedih

Oleh : Slamet* 

Hujan turun....
Air mengalir
Ada yang turun dari hati
Mengalir perlahan......
Menuju samudera jiwa
Beku, dan tak sempurna
Hilang... semua hilang....
Berasa kaku
Berlahan jiwapun menangis....

 *)Penulis adalah anggota Asosiasi Penulis Islam (API) STAIL



                                                    
Bookmark and Share

1
Sahabat
Lail

Oleh: Mahasiswa STAIL

Desah angin membelai anganku
Saat mimpi ini terbang melebar sayap
Bila diri sayu kesyahduan
Dirundung rasa sejuta
Lihatlah…….
Bintang itu tersenyum melambai
Berucap salam pada orang-orang terjaga
Amati dan isilah dengan lantunan pujian
Pada sang kekasih.
Di setiap gerakku
Tatkala kejenuhan merasuk diri
Tetapkanlah hati
Agar kokoh rasa iman ini
Dan akan tetap terjaga di sanubari

*) Penulis merupakan anggota API STAIL


Bookmark and Share
Photobucket Photobucket