Oleh: R.
Yahya*
Sabtu sore, 15 oktober ’11
hanyalah hari biasa sebagaimana hari-hari sebelumnya. Nggak ada
pekerjaan, nganggur, dan gak jelas. Coba liat teman saya yang lainnya,
jelas, pada punya kerjaan semuanya. Menyebar menempati pos-pos TPA-nya
masing-masing, ada juga yang jadi pencari donatur, dan lain-lain. Dulunya, sih..
saya juga termasuk salah satu dari mereka, jadi tenaga pengajar. Tapi, semester baru sekarang ini sudah nggak
lagi. Beda.
Namun, ya.. sebenarnya kerjaan ada aja, sih. Cuma belum ada
komando aja dari atasan. Belum ada perintah langsung dari pondok untuk saya
aktif bekerja sebagai security. Ya, security,, satpam! Begitulah
kata-kata olokan temanku pada saya. Seakan-akan
kalo satpam itu adalah posisi rendahan. Terus, ada juga yang bilang kalo saya nggak
bakalan bisa keluyuran lagi. Hah, terserah. Tapi, aslinya saya kalem-kalem
aja dibegituin. Biarin aja, emang orang “sakit” semua kok
yang talking rubbish kayak
gitu. Nggak penting amat diladenin.